FYI

SafelinkU | Shorten your link and earn money

Popular Posts in last 30 days

Perempuan Yang Dicintai Suamiku

Kehidupan pernikahan kami awalnya baik2 saja menurutku. Meskipun menjelang pernikahan selalu terjadi konflik, tapi setelah menikah Mario tampak baik dan lebih menuruti apa mauku.

Kami tidak pernah bertengkar hebat, kalau marah dia cenderung diam dan
pergi kekantornya bekerja sampai subuh, baru pulang kerumah, mandi, kemudian mengantar anak kami sekolah. Tidurnya sangat sedikit, makannya pun sedikit. Aku pikir dia workaholic.

Dia menciumku maksimal 2x sehari, pagi menjelang kerja, dan saat dia pulang
kerja, itupun kalau aku masih bangun. Karena waktu pacaran dia tidak pernah romantis, aku pikir, memang dia tidak romantis, dan tidak memerlukan hal2 seperti itu sebagai ungkapan sayang.

Kami jarang ngobrol sampai malam, kami jarang pergi nonton berdua, bahkan
makan berdua di luarpun hampir tidak pernah. Kalau kami makan di meja makan berdua, kami asyik sendiri dengan sendok garpu kami, bukan obrolan yang terdengar, hanya denting piring yang beradu dengan sendok garpu.

Kalau hari libur, dia lebih sering hanya tiduran di kamar, atau main dengan
anak2 kami, dia jarang sekali tertawa lepas. Karena dia sangat pendiam, aku menyangka dia memang tidak suka tertawa lepas.

Aku mengira rumah tangga kami baik2 saja selama 8 tahun pernikahan kami.
Sampai suatu ketika, di suatu hari yang terik, saat itu suamiku tergolek sakit di rumah sakit, karena jarang makan, dan sering jajan di kantornya, dibanding makan di rumah, dia kena typhoid, dan harus dirawat di RS, karena sampai terjadi perforasi di ususnya. Pada saat dia masih di ICU, seorang perempuan datang menjenguknya. Dia memperkenalkan diri, bernama Meisha, temannya Mario saat dulu kuliah.

Meisha tidak secantik aku, dia begitu sederhana, tapi aku tidak pernah
melihat mata yang begitu cantik seperti yang dia miliki. Matanya bersinar indah, penuh kehangatan dan penuh cinta, ketika dia berbicara, seakan2 waktu berhenti berputar dan terpana dengan kalimat2nya yang ringan dan penuh pesona. Setiap orang, laki2 maupun perempuan bahkan mungkin serangga yang lewat, akan jatuh cinta begitu mendengar dia bercerita.

Meisha tidak pernah kenal dekat dengan Mario selama mereka kuliah dulu,
Meisha bercerita Mario sangat pendiam, sehingga jarang punya teman yang akrab. 5 bulan lalu mereka bertemu, karena ada pekerjaan kantor mereka yang mempertemukan mereka. Meisha yang bekerja di advertising akhirnya bertemu dengan Mario yang sedang membuat iklan untuk perusahaan tempatnya bekerja.

Aku mulai mengingat2 5 bulan lalu ada perubahan yang cukup drastis pada
Mario, setiap mau pergi kerja, dia tersenyum manis padaku, dan dalam sehari bisa menciumku lebih dari 3x. Dia membelikan aku parfum baru, dan mulai sering tertawa lepas. Tapi di saat lain, dia sering termenung di depan komputernya. Atau termenung memegang Hp-nya. Kalau aku tanya, dia bilang, ada pekerjaan yang membingungkan.

Suatu saat Meisha pernah datang pada saat Mario sakit dan masih dirawat di
RS. Aku sedang memegang sepiring nasi beserta lauknya dengan wajah kesal, karena Mario tidak juga mau aku suapi. Meisha masuk kamar, dan menyapa dengan suara riangnya,

"Hai Rima, kenapa dengan anak sulungmu yang nomor satu ini? Tidak mau makan
juga? Uhh... dasar anak nakal, sini piringnya," lalu dia terus mengajak Mario bercerita sambil menyuapi Mario, tiba2 saja sepiring nasi itu sudah habis ditangannya. Dan....aku tidak pernah melihat tatapan penuh cinta yang terpancar dari mata suamiku, seperti siang itu, tidak pernah seumur hidupku yang aku lalui bersamanya, tidak pernah sedetikpun!

Hatiku terasa sakit, lebih sakit dari ketika dia membalikkan tubuhnya
membelakangi aku saat aku memeluknya dan berharap dia mencumbuku. Lebih sakit dari rasa sakit setelah operasi caesar ketika aku melahirkan anaknya. Lebih sakit dari rasa sakit, ketika dia tidak mau memakan masakan yang aku buat dengan susah payah. Lebih sakit daripada sakit ketika dia tidak pulang ke rumah saat ulang tahun perkawinan kami kemarin. Lebih sakit dari rasa sakit ketika dia lebih suka mencumbu komputernya dibanding aku.

Tapi aku tidak pernah bisa marah setiap melihat perempuan itu. Meisha
begitu manis, dia bisa hadir tiba2, membawakan donat buat anak2, dan membawakan ekrol kesukaanku. Dia mengajakku jalan2, kadang mengajakku nonton. Kali lain, dia datang bersama suami dan ke-2 anaknya yang lucu2.

Aku tidak pernah bertanya, apakah suamiku mencintai perempuan berhati
bidadari itu? Karena tanpa bertanya pun aku sudah tahu, apa yang bergejolak di hatinya.

Suatu sore, mendung begitu menyelimuti Jakarta, aku tidak pernah menyangka,
hatiku pun akan mendung, bahkan gerimis kemudian.

Anak sulungku, seorang anak perempuan cantik berusia 7 tahun, rambutnya
keriting ikal dan cerdasnya sama seperti ayahnya. Dia berhasil membuka password email Papanya, dan memanggilku, "Mama, mau lihat surat papa buat tante Meisha?"
Aku tertegun memandangnya, dan membaca surat elektronik itu,


Dear Meisha,

Kehadiranmu bagai beribu bintang gemerlap yang mengisi seluruh relung
hatiku, aku tidak pernah merasakan jatuh cinta seperti ini, bahkan pada Rima. Aku mencintai Rima karena kondisi yang mengharuskan aku mencintainya, karena dia ibu dari anak2ku.

Ketika aku menikahinya, aku tetap tidak tahu apakah aku sungguh2
mencintainya. Tidak ada perasaan bergetar seperti ketika aku memandangmu, tidak ada perasaan rindu yang tidak pernah padam ketika aku tidak menjumpainya. Aku hanya tidak ingin menyakiti perasaannya. Ketika konflik2 terjadi saat kami pacaran dulu, aku sebenarnya kecewa, tapi aku tidak sanggup mengatakan padanya bahwa dia bukanlah perempuan yang aku cari untuk mengisi kekosongan hatiku. Hatiku tetap terasa hampa, meskipun aku menikahinya.

Aku tidak tahu, bagaimana caranya menumbuhkan cinta untuknya, seperti
ketika cinta untukmu tumbuh secara alami, seperti pohon2 beringin yang tumbuh kokoh tanpa pernah mendapat siraman dari pemiliknya. Seperti pepohonan di hutan2 belantara yang tidak pernah minta disirami, namun tumbuh dengan lebat secara alami. Itu yang aku rasakan.

Aku tidak akan pernah bisa memilikimu, karena kau sudah menjadi milik orang
lain dan aku adalah laki2 yang sangat memegang komitmen pernikahan kami. Meskipun hatiku terasa hampa, itu tidaklah mengapa, asal aku bisa melihat Rima bahagia dan tertawa, dia bisa mendapatkan segala yang dia inginkan selama aku mampu. Dia boleh mendapatkan seluruh hartaku dan tubuhku, tapi tidak jiwaku dan cintaku, yang hanya aku berikan untukmu. Meskipun ada tembok yang menghalangi kita, aku hanya berharap bahwa engkau mengerti, you
are the only one in my heart.

Yours,
Mario


Mataku terasa panas. Jelita, anak sulungku memelukku erat. Meskipun baru
berusia 7 tahun, dia adalah malaikat jelitaku yang sangat mengerti dan menyayangiku.

Suamiku tidak pernah mencintaiku. Dia tidak pernah bahagia bersamaku. Dia
mencintai perempuan lain.

Aku mengumpulkan kekuatanku. Sejak itu, aku menulis surat hampir setiap
hari untuk suamiku. Surat itu aku simpan di amplop, dan aku letakkan dilemari bajuku, tidak pernah aku berikan untuknya.

Mobil yang dia berikan untukku aku kembalikan padanya. Aku mengumpulkan
tabunganku yang kusimpan dari sisa2 uang belanja, lalu aku belikan motor untuk mengantar dan menjemput anak2ku. Mario merasa heran, karena aku tidak pernah lagi bermanja dan minta dibelikan bermacam2 merek tas dan baju. Aku terpuruk dalam kehancuranku. Ternyata dia memang tidak pernah menginginkan aku menjadi istrinya..

Betapa tidak berharganya aku.. Tidakkah dia tahu, bahwa aku juga seorang
perempuan yang berhak mendapatkan kasih sayang dari suaminya? Kenapa dia tidak mengatakan saja, bahwa dia tidak mencintai aku dan tidak menginginkan aku? Itu lebih aku hargai daripada dia cuma diam dan mengangguk dan melamarku lalu menikahiku. Betapa malangnya nasibku!

Mario terus menerus sakit2an, dan aku tetap merawatnya dengan setia.
Biarlah dia mencintai perempuan itu terus di dalam hatinya. Dengan pura2 tidak tahu, aku sudah membuatnya bahagia dengan mencintai perempuan itu. Kebahagiaan Mario adalah kebahagiaanku juga, karena aku akan selalu mencintainya.

**********

Setahun kemudian...

Meisha membuka amplop surat2 itu dengan air mata berlinang. Tanah pemakaman
itu masih basah merah dan masih dipenuhi bunga.


Mario, suamiku....

Aku tidak pernah menyangka pertemuan kita saat aku pertama kali bekerja di
kantormu, akan membawaku pada cinta sejatiku. Aku begitu terpesona padamu yang pendiam dan tampak dingin. Betapa senangnya aku ketika aku tidak bertepuk sebelah tangan.. Aku mencintaimu, dan begitu posesif ingin memilikimu seutuhnya. Aku sering marah, ketika kamu asyik bekerja, dan tidak memperdulikan aku. Aku merasa di atas angin, ketika kamu hanya diam dan menuruti keinginanku... Aku pikir, aku si puteri cantik yang diinginkan banyak pria, telah memenuhi ruang hatimu dan kamu terlalu mencintaiku
sehingga mau melakukan apa saja untukku.....

Ternyata aku keliru.... aku menyadarinya tepat sehari setelah pernikahan
kita. Ketika aku membanting hadiah jam tangan dari seorang teman kantordulu yang aku tahu sebenarnya menyukai Mario.

Aku melihat matamu begitu terluka, ketika berkata, "Kenapa, Rima? Kenapa
kamu mesti cemburu? Dia sudah menikah, dan aku sudah memilihmu menjadi istriku."

Aku tidak perduli,dan berlalu dari hadapanmu dengan sombongnya.

Sekarang aku menyesal, memintamu melamarku. Engkau tidak pernah bahagia
bersamaku. Aku adalah hal terburuk dalam kehidupan cintamu. Aku bukanlah
wanita yang sempurna yang engkau inginkan.

Istrimu,
Rima



Di surat yang lain,

"..........Kehadiran perempuan itu membuatmu berubah, engkau tidak lagi sedingin
es. Engkau mulai terasa hangat, namun tetap saja aku tidak pernah melihat cahaya cinta dari matamu untukku, seperti aku melihat cahaya yang penuh cinta itu berpendar dari ke dua bola matamu saat memandang Meisha......"

Di surat yang kesekian,

".......Aku bersumpah, akan membuatmu jatuh cinta padaku.
Aku telah berubah, Mario. Engkau lihat kan, aku tidak lagi marah2 padamu, aku tidak lagi suka membanting2 barang dan berteriak jika emosi. Aku belajar masak, dan selalu kubuatkan masakan yang engkau sukai. Aku tidak lagi boros, dan selalu menabung. Aku tidak lagi suka bertengkar dengan ibumu. Aku selalu tersenyum menyambutmu pulang ke rumah. Dan aku selalu
meneleponmu, untuk menanyakan sudahkah kekasih hatiku makan siang ini? Aku
merawatmu jika engkau sakit, aku tidak kesal saat engkau tidak mau aku suapi, aku menungguimu sampai tertidur di samping tempat tidurmu, di rumah sakit saat engkau dirawat, karena penyakit pencernaanmu yang selalu bermasalah.......

Meskipun belum terbit juga, sinar cinta itu dari matamu, aku akan tetap
berusaha dan menantinya........"

Meisha menghapus air mata yang terus mengalir dari kedua mata indahnya...
dipeluknya Jelita yang tersedu-sedu di sampingnya.

Di surat terakhir, pagi ini...

"..............Hari ini adalah hari ulang tahun pernikahan kami yang ke-9. Tahun
lalu engkau tidak pulang kerumah, tapi tahun ini aku akan memaksamu pulang, karena hari ini aku akan masak, masakan yang paling enak sedunia. Kemarin aku belajar membuatnya di rumah Bude Tati, sampai kehujanan dan basah kuyup, karena waktu pulang hujannya deras sekali, dan aku hanya mengendarai motor.

Saat aku tiba di rumah kemarin malam, aku melihat sinar kekhawatiran di
matamu. Engkau memelukku, dan menyuruhku segera ganti baju supaya tidak sakit.

Tahukah engkau suamiku,

Selama hampir 15 tahun aku mengenalmu, 6 tahun kita pacaran, dan hampir 9
tahun kita menikah, baru kali ini aku melihat sinar kekhawatiran itu dari
matamu, inikah tanda2 cinta mulai bersemi di hatimu ?........."

Jelita menatap Meisha, dan bercerita,

"Siang itu Mama menjemputku dengan motornya, dari jauh aku melihat
keceriaan di wajah mama, dia terus melambai-lambaikan tangannya kepadaku. Aku tidak pernah melihat wajah yang sangat bersinar dari mama seperti siang itu, dia begitu cantik. Meskipun dulu sering marah2 kepadaku, tapi aku selalu menyayanginya. Mama memarkir motornya di seberang jalan, Ketika mama menyeberang jalan, tiba2 mobil itu lewat dari tikungan dengan kecepatan tinggi...... aku tidak sanggup melihatnya terlontar, Tante..... aku melihatnya masih memandangku sebelum dia tidak lagi bergerak......" Jelita memeluk Meisha dan terisak-isak. Bocah cantik ini masih terlalu kecil untuk merasakan
sakit di hatinya, tapi dia sangat dewasa.

Meisha mengeluarkan selembar kertas yang dia print tadi pagi. Mario
mengirimkan email lagi kemarin malam, dan tadinya Meisha ingin Rima membacanya.


Dear Meisha,

Selama setahun ini aku mulai merasakan Rima berbeda, dia tidak lagi marah2
dan selalu berusaha menyenangkan hatiku. Dan tadi, dia pulang dengan tubuh basah kuyup karena kehujanan, aku sangat khawatir dan memeluknya. Tiba2 aku baru menyadari betapa beruntungnya aku memiliki dia. Hatiku mulai bergetar.... Inikah tanda2 aku mulai mencintainya ?

Aku terus berusaha mencintainya seperti yang engkau sarankan, Meisha. Dan
besok aku akan memberikan surprise untuknya, aku akan membelikan mobil mungil untuknya, supaya dia tidak lagi naik motor kemana-mana. Bukan karena
dia ibu dari anak2ku, tapi karena dia belahan jiwaku....

Meisha menatap Mario yang tampak semakin ringkih, yang masih terduduk di
samping nisan Rima. Diwajahnya tampak duka yang dalam. Semuanya telah terjadi, Mario. Kadang kita baru menyadari mencintai seseorang, ketika
seseorang itu telah pergi meninggalkan kita.

Jakarta, 7 Januari 2009
(dedicated to my friend....may you rest in peace...)

Yesterday is a history.
Tomorrow is a mystery.
Today is a gift.
That's why it's called "present"...

TIPS NAIK TAXI (agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, terutama bagi wanita)


1. Saat menyetop, periksa jumlah roda pada saat anda menyetop taxi, pastikan jumlahnya 4, kalau cuma 3 berarti anda naik bajaj!

2. Periksa juga jumlah kursinya, kalau jumlahnya banyak, berarti anda naik metromini!

3. Sebutkan tujuan anda dengan benar untuk menghindari supir taxi membawa anda ke rumahnya (jangan seenak udelnya sendiri, sebab belum tentu udel anda enak)

4. Jangan malu untuk bertanya, karena malu bertanya sesat di jalan... tapi, jangan terlalu banyak bertanya, nanti malu2in, karena besar kemaluan nanti susah berjalan...

5. Sama pak supir jangan terlalu galak, nanti diusir, jangan pula terlalu baik, nanti ditaksir (sering terjadi)

6. Jika anda sendirian, duduklah di belakang supir, jangan duduk di pangkuan supir karena selalin menganggu pandangan, "bagian lain" si supir juga akan turut terganggu... (hmmm...)

7. Perhatikan selalu argometer... pastikan tulisannya argometer, jangan sampe tulisannya argo bromo, atau argo gede (karena kesalahan ini amat fatal dan membuat anda makin jauh dari tujuan!)

8. Yakinkan diri anda bahwa anda sudah duduk di dalam taxi itu sebelum taxi-nya jalan, karena kalau tidak, jangan-jangan anda masih duduk di halte bus, dan belum terbawa oleh taxi itu (sering terjadi)

9. Turunlah pada saat taxi sudah berhenti, jangan lompat keluar taxi selagi taxi itu berlari kencang, itu akan sangat membahayakan orang lain dan terutama membahayakan diri sendiri.

10. Jangan pernah tertidur di dalam perjalanan dengan taxi, untuk menghindari supir taxi menagih tarif taxi pkus sewa kamar.

CICAK

ketika sedang mengubah rumahnya, seorang petani cuba meruntuhkan dindingnya. rumah kayu biasanya memiliki ruang kosong antara 2 dinding yang diperbuat dari papan.

bila sebelah dindingnya dibuka, petani tersebut mendapati ada seekor cicak melekat di dinding tersebut kerana kakinya terkena tertancap paku. petani tersebut kasihan dan membuka paku yang memasak kaki cicak itu, seingatnya paku tersebut sudah tertanam selama satu tahun, sejak rumah itu mula dibangun.

apa sebenarnya terjadi? bagaimana cicak itu dapat bertahan selama tiga tahun menanggung kesakitan dan dalam suasana gelap selama itu? petani itu berfikir sendiri...

petani itu berhenti sebentar, sambil memikirkan bagaimana cicak itu dapat bertahan selama tiga tahun... mungkinkah tanpa teman dan tanpa makanan?

tidak lama kemudian dia melihat seekor cicak lain datang ke tempat itu dengan makanan di mulutnya. betapa petani itu tersentuh, terharu melihat rupanya ada cicak lain yang menyadari temannya terperangkap dan membantu sedayanya selama tiga tahun...

begitulah cinta...cinta yang indah. cinta menjadikan makhluk picisan
bagi kita, yang sekecil dua ekor cicak yang sangat menakjubkan. atas nama cinta ia tak pernah menyerah atau mengalah. Bayangkan hewan sekecil itu sanggup melakukan segala yang terbaik untuk satu mahluk lain yang disayanginya.

Surat Cinta Mbak Sum

Mbak Sum bermaksud memutuskan hubungan dengan kekasihnya bernama Robbie, seorang bule dari Amerika, akan tetapi dia tak sanggup untuk bertemu muka dengan kekasihnya. Mbak Sum menulis surat dengan berbekal pengetahuan bahasa Inggris & kamus tebal...


Isi suratnya sbb :

Hi Robbie, with this letter I want to give know you (hai Robbie, bersama surat ini saya ingin memberitahu kamu) I WANT TO CUT CONNECTION US (SAYA INGIN MEMUTUSKAN HUBUNGAN KITA) I have think this very cook cook (saya telah memikirkan hal ini masak masak) I know my love only clap half hand (saya tahu cinta saya hanya bertepuk sebelah tangan) Correctly, I have see you go with a woman entertainment at town with my eyes and head myself (sebenarnya, saya telah melihat kamu pergi bersama seorang wanita penghibur dI kota denganmata kepala saya sendiri) You always ask apology back back times (kamu selalu minta maaf berulang ulang kali) You eyes drop tears crocodile(matamu mencucurkan airmata buaya) You correct correct a man crocodile land (kamu benar-benar seorang lelaki buaya darat) My Friend speak you play fire (teman saya bilang kamu bermain api) Now I know you correct correct play fire (sekarang saya tahu kamu benar benar bermain api) So, I break connection and pull body from love triangle this (jadi, saya putuskan hubungan dan menarik diri dari cinta segitiga ini) I know result I pick this very correct, because you love she very big from me (saya tahu keputusan yang saya ambil ini benar, karena kamu mencintai dia lebih besar dari saya) But I still will not go far far from here (namun saya tetap tidak akan pergi jauh-jauh dari sini) I don't want you play play with my liver (saya tidak ingin kamu main-main dengan hati saya) I have been crying night night until no more eye water thinking about your body (saya menangis bermalam-malam sampai tidak ada lagi airmata memikirkan dirimu) I don't want to sick my liver for two times (saya tidak mau sakit hati untuk kedua kalinya) Safe walk, Robbie (selamat jalan, Robbie) Girl friend of your liver (kekasih hatimu)


Note:

this river I forgive you, next river I kill you !

(kali ini aku maafkan kamu, kali lain kubunuh kau !)

Kisah 1000 Hari Sabtu

Shared by Fr. Rick of Kingston , NY

Makin tua, aku makin menikmati Sabtu pagi. Mungkin karena adanya keheningan sunyi senyap sebab aku yang pertama bangun pagi, atau mungkin juga karena tak terkira gembiraku sebab tak usah masuk kerja. Apapun alasannya, beberapa jam pertama Sabtu pagi amat menyenangkan.

Beberapa minggu yang lalu, aku agak memaksa diriku ke dapur dengan membawa secangkir kopi hangat di satu tangan dan koran pagi itu di tangan lainnya. Apa yang biasa saya lakukan di Sabtu pagi, berubah menjadi saat yang tak terlupakan dalam hidup ini. Begini kisahnya.

Aku keraskan suara radioku untuk mendengarkan suatu acara Bincang-bincang Sabtu Pagi. Aku dengar seseorang agak tua dengan suara emasnya. Ia sedang berbicara mengenai seribu kelereng kepada seseorang di telpon yang dipanggil "Tom". Aku tergelitik dan duduk ingin mendengarkan apa obrolannya.

"Dengar Tom, kedengarannya kau memang sibuk dengan pekerjamu. Aku yakin mereka menggajimu cukup banyak, tapi kan sangat sayang sekali kau harus meninggalkan rumah dan keluargamu terlalu sering. Sulit kupercaya kok ada anak muda yang harus bekerja 60 atau 70 jam seminggunya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Untuk menonton pertunjukan tarian putrimu pun kau tak sempat".

Ia melanjutkan : "Biar kuceritakan ini, Tom, sesuatu yang membantuku mengatur dan menjaga prioritas apa yang yang harus kulakukan dalam hidupku".

Lalu mulailah ia menerangkan teori "seribu kelereng" nya. "Begini Tom, suatu hari aku duduk-duduk dan mulai menghiitung- hitung. Kan umumnya orang rata-rata hidup 75 tahun. Ya aku tahu, ada yang lebih dan ada yang kurang, tapi secara rata-rata umumnya kan sekitar 75 tahun. Lalu, aku kalikan 75 ini dengan 52 dan mendapatkan angka 3900 yang merupakan jumlah semua hari Sabtu yang rata-rata dimiliki seseorang selama hidupnya. Sekarang perhatikan benar-benar Tom, aku mau beranjak ke hal yang lebih penting".

"Tahu tidak, setelah aku berumur 55 tahun baru terpikir olehku semua detail ini", sambungnya, "dan pada saat itu aku kan sudah melewatkan 2800 hari Sabtu. Aku terbiasa memikirkan, andaikata aku bisa hidup sampai 75 tahun, maka buatku cuma tersisa sekitar 1000 hari Sabtu yang masih bisa kunikmati".

"Lalu aku pergi ketoko mainan dan membeli tiap butir kelereng yang ada. Aku butuh mengunjungi tiga toko, baru bisa mendapatkan 1000 kelereng itu. Kubawa pulang, kumasukkan dalam sebuah kotak plastik bening besar yang kuletakkan di tempat kerjaku, di samping radio. Setiap Sabtu sejak itu, aku selalu ambil sebutir kelereng dan membuangnya" .

"Aku alami, bahwa dengan mengawasi kelereng-kelereng itu menghilang, aku lebih memfokuskan diri pada hal-hal yang betul-betul penting dalam hidupku. Sungguh, tak ada yang lebih berharga daripada mengamati waktumu di dunia ini menghilang dan berkurang, untuk menolongmu membenahi dan meluruskan segala prioritas hidupmu".

"Sekarang aku ingin memberikan pesan terakhir sebelum kuputuskan teleponmu dan mengajak keluar istriku tersayang untuk sarapan pagi. Pagi ini, kelereng terakhirku telah kuambil, kukeluarkan dari kotaknya. Aku befikir, kalau aku sampai bertahan hingga Sabtu yang akan datang, maka Allah telah memberi aku dengan sedikit waktu tambahan ekstra untuk kuhabiskan dengan orang-orang yang kusayangi".

"Senang sekali bisa berbicara denganmu, Tom. Aku harap kau bisa melewatkan lebih banyak waktu dengan orang-orang yang kau kasihi, dan aku berharap suatu saat bisa berjumpa denganmu. Selamat pagi!"

Saat dia berhenti, begitu sunyi hening, jatuhnya satu jarumpun bisa terdengar! Untuk sejenak, bahkan moderator acara itupun membisu. Mungkin ia mau memberi para pendengarnya, kesempatan untuk memikirkan segalanya. Sebenarnya aku sudah merencanakan mau bekerja pagi itu, tetapi aku ganti acara, aku naik ke atas dan membangunkan istriku dengan sebuah kecupan.

"Ayo sayang, kuajak kau dan anak-anak ke luar, pergi sarapan" kataku, "Lho, ada apa ini...?", tanyanya tersenyum. "Ah, tidak ada apa-apa, tidak ada yang spesial", jawabku, " Kan sudah cukup lama kita tidak melewatkan hari Sabtu dengan anak-anak ? Oh ya, nanti kita berhenti juga di toko mainan ya? Aku butuh beli kelereng."

Pesan dari cerita ini :
SPEND YOUR WEEKEND WISELY AND MAY ALL SATURDAYS BE SPECIAL
AND MAY YOU HAVE MANY HAPPY YEARS AFTER YOU LOSE ALL YOUR MARBLES.

============ ========= ========= =======
Happiness Comes Not Becoz We Do Great Things
But We Do Small Things With Great Love

Little boy and a Priest

A little boy got on the bus, sat next to a man reading a book and noticed he had his collar on backwards. The little boy asked why he wore his collar that way.

The man, who was a priest, said, "I am a Father."

The little boy replied, "My Daddy doesn't wear his collar like that."

The priest looked up from his book and answered, "I am the Father of many."

The boy said, "My Dad has 4 boys, four girls, and two grandchildren and he doesn't wear his collar that way."

The priest, getting impatient, said, "I am the Father of hundreds," and went back to reading his book.

The little boy sat quietly...but on leaving the bus, he leaned over and said, "Well--maybe you should wear your pants backwards instead of your collar."

A little boy got on the bus, sat next to a man reading a book and noticed he had his collar on backwards. The little boy asked why he wore his collar that way.

The man, who was a priest, said, "I am a Father."

The little boy replied, "My Daddy doesn't wear his collar like that."

The priest looked up from his book and answered, "I am the Father of many."

The boy said, "My Dad has 4 boys, four girls, and two grandchildren and he doesn't wear his collar that way."

The priest, getting impatient, said, "I am the Father of hundreds," and went back to reading his book.

The little boy sat quietly...but on leaving the bus, he leaned over and said, "Well--maybe you should wear your pants backwards instead of your collar."


moral of the story : it's not easy to give a good description and explanation, people not hear us as the way we said.. dunno???? but better be careful..

Tak Perlu Bersedih

Suatu hari, seseorang yang sedang putus cinta menangis di taman, saat itu datang seorang ahli filsafat bertanya padanya...

"Kenapa kamu menangis?"

Orang itu menjawab,
"Aku sangat sedih, kenapa dia meninggalkan aku?"

Lalu, ahli filsafat itu tertawa sambil berkata,
"Kamu bodoh sekali..."

Lalu orang itu menjawab,
"Kamu ini bagaimana? Aku sedang putus cinta sudah cukup menyedihkan, tak apalah kalau kamu tak membujukku, tapi kamu masih juga menertawaiku... "

Ahli filsafat itu berkata,
"Bodoh, kamu tak perlu sedih, karena yang seharusnya sedih adalah dia... "

"Kenapa dia yang bersedih? Kan dia yang memutuskan aku?"

Ahli filsafat itu menjawab,
"Karena kamu hanya kehilangan orang yang TAK mencintaimu, tetapi dia kehilangan orang yang SANGAT mencintainya..."


  • Jangan tertarik kepada seseorang karena parasnya, sebab keelokan paras dapat menyesatkan.
  • Jangan pula tertarik kepada kekayaannya, karena kekayaan dapat musnah.
  • Tertariklah kepada seseorang yang dapat membuatmu tersenyum... Karena, hanya senyum yang dapat membuat hari-hari gelap menjadi cerah

7 Golden Rules of Life

1. Jangan biarkan seseorang menjadi prioritas dalam hidupmu, ketika kamu hanya menjadi pilihan dalam hidupnya. Hubungan berjalan dengna baik ketika itu semua seimbang.

2. Jangan menjelaskan diri pribadi kita ke orang lain, karena orang yang menyukaimu tidak perlu itu dan orang yang tidak menyukaimu tidak akan mempercayainya.

3. Ketika kamu berkata sibuk, maka kamu tidak akan bebas. Ketika kamu berkata tidak punya waktu, maka kamu tidak akan punya waktu. Ketika kamu berkata akan melakukan perbuatan itu besok, maka hari esok itu tidak akan datang (jangan menunda-nunda pekerjaan).

4. Ketika kita bangun di pagi hari, kita punya 2 pilihan sederhana, kembali tidur dan bermimpi, atau bangun dan mengejar mimpimu. Pilihan sepenuhnya milikmu!

5. Kita membuat mereka (yang peduli kepada kita) menangis. Kita menangis untuk seseorang yang tidak memperdulikan kita, dan kita peduli kepada seseorang yang tidak pernah menangis buat kita. Itulah kenyataan kehidupan, aneh tapi nyata. Sekali kamu menyadarinya, semuanya belum terlambat untuk berubah.

6. Jangan membuat janji ketika kau senang. Jangan membalas kata-kata ketika kau sedang sedih. Jangan mengambil keputusan ketika kau sedang marah. Berfikirlah dua kali dan bertindaklah dua kali.

7. Waktu seperti sungai. Kamu tidak bisa menyentuh air yang sama untuk kedua kalinya. Karena air yang telah mengalir akan terus berlalu dan tidak akan pernah kembali.
free counters